Minggu, 26 Agustus 2012

HAJI DAN KEUTAMAANNYA

0 komentar
place Google AdSense code here

HAJI DAN KEUTAMAANNYA
Abu Najiyah syukri

I.                    Ma’na haji
a.      Secara lughowiyah: قصد مكة للنسك
Artinya: berkunjung ke kota suci makkah dalam rangka ‘ibadah.

b.      Secara isthilah syar’i:
 قصد البيت الحرام في زمن مخصوص بنية لأداء المناسك من الطواف, وسعي, ووقوف بعرفة, وغيرها.
Artinya: berkunjung kebaitillahil haram pada waktu tertentu dengan niat melaksanakan manasik haji seperti: thiwaf, sa’I, dan wuquf di ‘arofah dan dll.

II.                  Dalil-dalil yang memeritahkan haji.

Dari Al-Qur’an:
Allah berfirman QS. ali imro: 97
      
97. dan mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

Allah berfirman QS. al-hajj: 27  

27. dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,

 Dari As-Sunnah:

Rasulullah sholallahu ‘alihi wasallam. Bersabda:

عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: بني الإسلام على خمس شهادة أن لاأله ألاالله وأن محمد رسول الله, وإقام الصلاة, وإيناء الزكاة, وصوم رمضان, وحج بيت الله الحرام لمن استطع إلى ذلك سبيلا.[ رواه البخاري ومسلم ]
“Dari Abdillah bin Umar bin Al-Khottob radiallahuanhuma dia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (HR. Bukhori dan Muslim)

روي عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه أنه قال : من قدر عليه الحج فتركه فلا عليه أن يموت يهوديا أو نصرانيا
“Diriwayatkan dari ‘Ali radiallahuanhu bahwa dia berkata “ barang siapa yang mampu melaksanakan haji namun ia meninggalkannya maka janganlah kiranya dia ditimpa kematian dalam keadaan yahudi atau nasroni

روي عن ابن عباس رضي الله عنهما أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: تعجلوا إلى الحج – يعنى الفريضة- فإن أحدكم لايدري ما يعرض له. [رواه أحمد]

Diriwayatkan dari ibnu “Abbas bahwa Nabi sholallahu ‘alihi wasallam. Bersabda “ Bersegeralah kalian menunaikan kewajuban haji ( yang wajib ), karena sesungguhnya kalian tidak tahu apa yang akan menghalanginya. (HR. Ahmad)

III.                Keutamaan Orang Yang Melaksanakan Ibadah Haji
Al-qur’an dan sunnah telah menyebutkan keutamaan yang akan diperoleh bagi orang-orang yang memenuhi panggilan Allah ini, diantaranya adalah sbb:

 1- الحج يهدم ماقبله
عن عمروبن العاص رضي الله عنه قال:... فلما جعل الله الإسلام في قلبي أتيت النبي صلى الله عليه وسلم فقلت: ابسط يمينك فلأبايعك, فبسط يمينه, فقبضت يدي, قال مالك ياعمرو؟ قال: قلت: أردت أن أشترط, قال: تشترط (ماذا) ؟ قلت: أن يغفرلي, قال: أما علمت أن الإسلام يهدم ماكان قبله, وأن الهجرة تهدم ماكان قبلها, وأن الحج يهدم ماكان قبله [رواه مسلم]

Artinya: dari ‘Amr bin ‘Ash ra. Dia berkata: ketika Allah menancapkan cahaya islam kedalam hati sanubariku, aku mendatangi Nabi saw. Aku berkata kepada beliau: bentangkan tangan kanan mu, aku akan berbai’at kepada mu. Maka beliau membetangkan tangan kanannya. Dia ( ‘amar bin al-‘ash) berkata, maka aku tahan tanganku (tidak menjabat tangan nabi)  maka nabi bertanya: ada apa denaganmu wahai amr?. dia berkata: aku ingin meminta syarat, maka nabi bertanya: apa syarat mu? Dia menjawab: aku ingin agar aku mendapat ampunan. Maka Rasulullah saw. Bersabda: apakah engkau belum tahu bahwa islam menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan sebelum islam, bahwa hijrah menghapuskan dosa sebelum hijrah, dan bahwansya haji menghapuskan dosa sebeum haji

2- الحاج يعود بعد حجه كيوم ولدته أمه
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من حج هذا البيت, فلم يرفث, ولم يفسق, رجع كيوم ولدته أمه [رواه البخاري ومسلم]

Artinya: dari Abu Hurairoh ra. Ia berkata: bersabda Rasulullah saw: barang siapa yang melakukan ibadah haji kebaitullah, tidak berkata kotor/berdusta, serta tidak rofats (melakukan perkara yang merusak pahala haji) maka dia kembali seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya

3- الحج أفضل الأعمال بعد الإيمان والجهاد
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل النبي صلى الله عليه وسلم, أي الأعمال أفضل؟ قال: إيمان بالله ورسوله. قيل: ثم ماذا؟ قال: ثم  الجهاد في سبيل الله. قيل: ثم ماذا؟ قال: ثم حج مبرور [رواه البخاري]

Artinya: Artinya: dari Abu Hurairoh ra. Ia berkata: Rasulullah saw: ditanya; Amal apa yang paling afdhol? Beliau menjawab: beriman kepada Allah dan Rasulnya.kemudian apa lagi? Beliau menjawab: jihad dilan Allah swt. kemudian apa lagi? Beliau menjawab: haji mabrur.

4- الحج أفضل الجهاد
عن عائشة رضي الله عنها قالت: قلت: يارسول الله نرى الجهاد أفضل الأعمال أفلا نجاهد؟ قال: لا. لكن أفضل الجهاد حج مبرور [رواه البخاري]


Artinya: dari ‘aisyah ra. Ia berkata: ya… Rasulullah, kami melihat bahwasanya jihad kemedan (pertempuran) merupakan amalam yang paling afdhol, apakah kami harus berjihad ( seperti itu)? Beliau bersabda: tidak. Tetapi jihad yang paling afdhol (untuk kaum wanita) adalah haji mabrur.

5- الحج المبرور ليس له جزاء إلا الجنة
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: العمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما, والحج المبرور ليس له جراء إلا الجنه.

Artinya: Umroh yang satu ke umroh yang berikutnya adalah sebagai pelebur dosa diantara keduanya, dan haji mabrur tidak ada balasannya kecuali syurga.

     SAUDARA-SAUDARAKU:….

Disamping keutaman-keutamaan yang telah disebutkan diatas masih banyak lagi keutamaan yang tak kalah pentinhnya yaitu: para hujjaat mereka adalah tamu mulia Allah dan duta-duta Allah mereka telah membelanjakan hartanya demi kepentingan Allah, mereka korban kan waktu untuk Allah, mereka peras tenaga demi Allah mereka curah kan fikiran demi Allah maka jika mereka berdo’a pasti Allah ijabah, jika mereka meminta pasti Allah berikan jika mereka minta ampun pasti Allah ampuni.

IV.                Syarat-Syarat Untuk Mendapatkan Haji Mabrur
a.      Ikhlas dalam niyat dan tawakkal.
Allah berfirman QS. al-baqoroh: 196


196. dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah.

Rasulullah sholallahu ‘alihi wasallam. Bersabda:

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ .
   [رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]

Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap  perbuatan tergantung niatnya. 
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kitab Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .

b.      Ittibang ilaa Rasulullah sholallahu ‘alihi wasallam.
Ibada sifatnya adalah tauqifiyah, artinya berhenti pada saat dalil tidak memeritahkan. Karena kaedah usul fiqh menyebutkan:
الأصل في العبادة ممنوع إلا ما دل الدليل على مشروعيته 
“pokok asal ‘ibadah dilarang untuk dikerjakan, kecuali jika ada dalil yang mensyari’atkannya.
Rasulullah sholallahu ‘alihi wasallam. Bersabda:
خذوا عني مناسككم
“Ambillah oleh kalian tata cara ibadah haji kalian dariku (HR. Baihaqi dlam sunan al-kubro)
Rasulullah sholallahu ‘alihi wasallam. Bersabda:

عَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ  رَدٌّ.   [رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم : مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ]
“Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.
    Umar bin khottob pernah mengatakan “ sesunggugnya aku tahu kalau engkau hanya sekedar batu ( hajar aswad) kalaulah bukan rosulullah yang menciummu pastilah aku tidak akan mencium.

c.       Berbekal dengan perbekalan yang halal baik untuk yang pergi atau untuk yang ditinggalkan.
Dalam sebuah riwayat yang shahih diceritakan bahwa ada seseorang yang menunaikan ibadah haji namu bekal yang dia bawa dan yang ia tinggalkan untuk keluarganya dari harta haram disaat ia meletakkan kakinya pada tunggangannya lalu ia melantunkan kalimat talbiyah:
                                                   
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ, لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ اْلحَمْدَ والنِّعْمَةَ لَكَ وَاْلمُلْكْ لاَ شَرِيْكَ لَكَ.
Aku penuhi panggilan Mu ya…Allah, Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, Aku penuhi panggilan Mu, sesunggunya segala nikmat adalah milik-Mu dan kerajaan tidak ada sekutu bagi-Mu.
فنادى منادى من السماء : لا لَبَّيْكَ ولا سعديك
“lalu ada dijawab oleh yang dilangit “ tidak kuterima hajimu dan tidak ada kebahagiaan bagimu.
Kemudian ada lagi seorang hamba yang sholeh yang menunaikan ibadah haji dengan bekal yang dia bawa dan yang ia tinggalkan untuk keluarganya dari harta halal disaat ia meletakkan kakinya pada tunggangannya lalu ia melantunkan kalimat talbiyah:
                                                   
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ, لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ اْلحَمْدَ والنِّعْمَةَ لَكَ وَاْلمُلْكْ لاَ شَرِيْكَ لَكَ.
Aku penuhi panggilan Mu ya…Allah, Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, Aku penuhi panggilan Mu, sesunggunya segala nikmat adalah milik-Mu dan kerajaan tidak ada sekutu bagi-Mu.
فنادى منادى من السماء : لَبَّيْكَ و سعديك
“lalu ada dijawab oleh yang dilangit “ Aku terima hajimu dan ada kebahagiaan bagimu.

d.      Membekali diri dengan ilmu wabilkhusus masalah haji.

Banyak jemaah haji bercerita kapada kami (penulis) ustad, menyesal rasa saya menunaikan haji, kami bertnya kenapa demikian? Karena kurang sempurna kami melaksanakan syarat dan rukunnya itu disebabkan minimnya pengetahuan kami tentangnya (haji). Kemudian dia melanjutkan jika Allah mengizinkan kami akan berangkat lagi dengan terlebih dahulu kami membekali diri dengan ilmu agar kami merasa puas dalam beribadah.

BERAMAL TANPA ILMU ADALAH KAUM NASHORO

1.       Sumber sebagian di nukil dari kitab: كيف يحج المسلم ويعتمر
Oleh: DR. Abdullah Bin Muhammad Bin Ahmad At-thoiyaar
Ust. Cabang Jam'iyah Imam di Qosim
2.       الحج والعمرة والزيارة Syeikh bin Baaz rahimahullah

0 komentar : Post Yours! Read Comment Policy ▼
PLEASE NOTE:
We have Zero Tolerance to Spam. Chessy Comments and Comments with Links will be deleted immediately upon our review.

Posting Komentar

 

statistik



free counters

About Me

Foto Saya
Pasir Pengaraian, Kab. Rokan Hulu.Riau, Indonesia
Kebutuhan Manusia Akan Ilmu, Melebihi Kebutuhannya Terhadap Makan Dan Minum (Imam Ahmad)
Copyright © 2012 Assunnahrokanhulu All Right Reserved
Distributed By Free Blogger Templates | Designed by MyBloggerBlog | Modified by Hang Puriah