Rabu, 16 Oktober 2013

TINGAKTKAN SEMANGAT MENUNTUT ILMU AGAMA

0 komentar
place Google AdSense code here

TINGAKTKAN SEMANGAT MENUNTUT ILMU AGAMA

Sidang shalat ‘Idhul Ad-dha rahimakullah,
Pada hari yang berbahagia ini, marilah lisan kita senantiasa menyanjung Sang Pencipta, yang telah
mencurahkan karunia dan nikmatNya tanpa henti. Tingkatkanlah takwa kepada Allah. Takwa adalah wasiat
dari Allah bagi orang-orang terdahulu dan generasi sekarang. Allah berfirman:
… "dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertaqwalah kepada Allah.... (QS an Nisa‘ : 131).

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamd,
    Barangsiapa ingin memperoleh kemenangan, menggenggam kebaikan dan meraih taufik dan hidayah dari Allah, hendaknya senantiasa menjaga hatinya agar selalu taat dan bertakwa kepada Allah, dimanapun ia berada.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar walillahil hamd,
    Kaum muslimin yang dirahmati Allah, Hari ini adalah hari Idul Adh-ha. Sebuah hari yang penuh berkah. Allah meninggikan kedudukannya dan mengagungkannya dengan nama Yaumul Hajjil Akbar. Pada hari ini, saudarasaudara kita yang mengerjakan ibadah haji tengah sibuk menuntaskan sebagaian besar manasik hajinya, melontar jumrah, menyembelih sembelihan, menyukur rambut, melakukan thawaf ifadhah, mengerjakan sa-i antara Shofa dan Marwah.
    Ritual-ritual itu, dikerjakan setelah para jamaah haji berada di padang Arafah, tempat para jamaah haji menengadahkan tangan dengan ketundukan kepada Allah, meneteskan air mata penyesalan taubat dan bersimpuh di hadapan Penguasa Alam semesta ini. Tidak lain, demi mendapatkan ampunan, taubat, taufik dan hidayahNya. Kemudian mereka berjalan menuju Muzdalifah, bermalam di sana untuk mengikuti sunnah Nabi n yang berkata : Ambillah manasik haji kalian dariku. Kaum muslimin yang dicintai Allah, Islam yang kita anut merupakan anugerah terbesar buat alam semesta.
    Kebaikan yang dibawanya dirasakan oleh segenap makhluk yang ada di dunia ini, bahkan dunia hewan sekalipun. Allah berfirman: "Dan tidaklah Kami mengutus engkau (wahai Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi sekalian alam (QS al Anbiya‘ : 107).

    Islam adalah gerbang keselamatan. Islam adalah kunci keamanan. Allah menurunkan syariat Islam kepada Rasulullah n untuk kesejahteraan dan kebaikan umat manusia pada khususnya, dan alam semesta pada umumnya.
"Tidaklah Allah mengutus seorang nabi, kecuali menjadi kewajibannya untuk menunjukkan kebaikan yang ia ketahui kepada umatnya, dan memperingatkan dari kejelekan yang ia ketahui kepada umatnya. (HR. Imam Muslim).

    Namun kebaikan yang ada di dalam Islam tidak akan dapat dimanfaatkan dan dinikmati, kecuali melalui proses tahapan penggalian ilmu, mempelajarinya sedikit demi sedikit. Dengan ilmu agama, seseorang dapat mengetahui apa yang harus diyakini dengan benar, tidak takut kecuali hanya kepada Allah semata, tidak pernah putus asa lantaran rahmat Allah sangat luas, mengetahui hal-hal yang dicintai dan dibenci Allah, memperkenalkannya kepada halal dan haram, menjauhkan dirinya dari keragu-raguan atau syak, bisa beribadah dengan baik dan benar, mampu meneropong hal-hal yang bermanfaat dan yang hanya menyia nyiakan umur. Hatinya pun akan bersinar. Tindak-tanduk dan perilakunya mengalir dari sumber yang suci, yaitu wahyu Ilahi, al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad n . Kedudukannya
di sisi Allah pun lebih tinggi karenanya. Allah berfirman: "Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. (QS al An’am : 83).

Imam Malik mengatakan, yaitu dengan ilmu agama.

    Adapun orang-orang yang masih malas, atau enggan untuk mempelajari agama, atau justru memusuhi orang orang yang giat belajar agama atau yang berusaha menjalankan agamanya, maka kehidupan orang-orang seperti ini akan terombang-ambing di antara jeratan hawa nafsu syahwat dan godaan syubhat; dua hal yang sering menyeret manusia menuju jurang kenistaan dan maksiat. Penyesalan dan ratap kesedihan akan melingkupi akhir kehidupannya di dunia dan perjalanannya menuju akhirat. Allah berfirman : "Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (QS Thaha : 124).

    Jadi, ilmu agama sangatlah penting, tidak boleh dipandang sebelah mata. Dengan ilmu, masyarakat Islam sedikit demi sedikit tumbuh kembali. Ingatlah, masyarakat Islami tidak akan muncul oleh semangat semata tanpa dibekali dengan ilmu agama, atau dengan cara-cara yang bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. Oleh karena itu, marilah kita memotivasi diri dengan semangat dalam mencari ilmu agama. Semangat untuk mempelajari Islam yang bersumberkan al Qur‘an dan Sunnah Nabi n . Sehingga keimanan masing-masing orang menjadi semakin kokoh lagi kuat. Pada saatnya nanti, pertolongan dan kemenangan dari Allah akan datang untuk kaum muslimin. Allah mencintai orang-orang yang beriman. Allah tidak akan menghinakan orang-orang beriman di hadapan musuh-musuh mereka. Marilah kita ajak anak, istri, keluarga dan kaum kerabat untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu agama.

Kaum muslimin yang dicintai Allah,

Musuh-musuh Allah tidak akan mampu mengoyak hati kaum muslimin, kecuali karena bangunannya lemah. Artinya, kaum muslimin tidak akan kalah lantaran kehebatan dan besarnya kekuatan musuh. Namun, kekalahan kaum muslimin disebabkan oleh lemahnya iman yang mereka miliki. Sejarah telah berbicara, pasukan kaum muslimin yang memenangkan peperangan menghadapi lawan-lawannya, jumlahnya selalu
sedikit dibandingkan jumlah pasukan kafirin. Demikian juga, peralatan perang yang dimiliki kaum muslimin tidak sebanding dengan yang dipegang musuh. Lihatlah perang Badar, perang Tabuk, perang Qadisiyah, telah menjadi bukti kemenangan umat Islam atas lawan-lawannya, padahal kekuatannya jauh di bawah kaum kuffar. Sejarah bangsa kita pun membuktikan, para ulama yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa melawan kekuatan kolonial, persenjataannya sangat tradisional. Meski begitu, bukan berarti kita tidak boleh berusaha membekali diri dengan persiapan fisik dan militer. Sebab, yang menjadi prasyarat utama kemenangan kaum muslimin, tidak lain yaitu persiapan imaniah. Ibnul Qayyim berkata: “Demi Allah. Tidaklah musuh menguasaimu, kecuali setelah pelindungmu (yaitu Allah) berpaling darimu. Janganlah mengira setan itu menang, tetapi lantaran Sang Pelindung (Allah) telah meninggalkanmu”. (Al Fawa-id, 79).

    Setelah mendapatkan dan mengetahui ilmu, maka seharusnya kaum muslimin menyebarluaskannya kepada khalayak, sehingga nantinya terwujudlah Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam. Semangatlah dalam mendakwahkannya kepada orang-orang yang masih bergelut dalam kenistaan, kebodohan dan kekufuran. Dalam berdakwah ini, kita harus menunjukkan karakter Islam yang sebenarnya, yaitu dengan mengedepankan kelembutan, simpatik dan nilai-nilai luhur. Kekerasan dan tindakan anarkhis dalam berdakwah atau amar ma’ruf nahi mungkar, akan menyebabkan dakwah menjadi gagal, ataupun membuat manusia menjauh dari Islam. Lebih dari itu, akan meninggalkan kesan yang buruk, mencoreng keindahan wajah Islam. Allah berfirman: "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya. (QS Ali Imran : 159)

Kaum muslimin yang dirahmati Allah, 
    Ironisnya, akhir-akhir ini kita melihat fenomena yang mengherankan. Ada sebagian orang yang menyandang gelar sebagai muslim, bahkan dipandang sebagai orang yang ahli ibadah, namun memperkenalkan Islam dengan cara yang mengerikan. Mereka melakukan perusakan dan pembunuhan terhadap jiwa-jiwa tak berdosa dengan melakukan pengeboman di sana-sini. Mereka berdalih demi membangun kemuliaan kaum muslimin dan menegakkan syariat Islam di seluruh dunia. Tidakkah mereka tahu, bahwa mereka akan diminta pertanggungjawabnya atas terbunuhnya jiwa-jiwa yang beriman kepada
Allah, seberapapun kadar keimanan mereka? Tidakkah mereka tahu bahwa Rasulullah
pernah bersabda : "Dalam pandangan Allah, kehancuran dunia itu lebih ringan dibandingkan dengan terbunuhnya jiwa seorang muslim. (HR Imam at Tirmidzi dan an Nasa’i).

    Mungkin ada diantara mereka yang berdalil lain, bahwa yang mereka bunuh adalah orang orang kafir. Benarkah alasan ini ?

Kaum muslimin,
    Tidak semua orang kafir itu boleh dibunuh. Orang-orang kafir yang tidak memerangi kita secara zhahir, maka kita tidak boleh memerangi mereka. Coba kita perhatikan, orang-orang nonmuslim yang datang ke negeri ini, apakah bertujuan untuk membantai dan memerangi umat Islam? Jika tidak, maka mereka termasuk dalam kategori mu’ahad, yaitu orang kafir yang terlindungi darahnya, karena mereka mendapatkan izin masuk oleh suatu negara, baik untuk bekerja, berwisata ataupun tujuan-tujuan lainnya. Sementara itu Rasulullah n bersabda : "Barangsiapa yang membunuh orang kafir mu’ahad, niscaya ia tidak bisa mencium aroma surga.
    Jadi, tidak ada alasan yang dibenarkan dalam agama, untuk melakukan aksi teror pengeboman di negara ini. Itu adalah perusakan di bumi yang dilarang oleh Islam. Dan Allah tidak mencintai orang-orang yang berbuat kerusakan. Coba kita renungkan, kalau menyingkirkan duri dari jalan termasuk cabang keimanan, lantas bagaimana mungkin membunuh orang banyak tanpa alasan yang dibenarkan dan merusak harta milik orang lain termasuk dalam bingkai keimanan?!
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
    Berilmulah sebelum beramal. Karena syarat diterimanya amal seseorang bukan hanya ikhlas,
tetapi juga harus mengikuti contoh yang diajarkan Rasulullah n . Dengan hati ikhlas dan amal yang sejalan dengan petunjuk, maka amal akan diterima, aqidah akan terjaga, dan Islam akan kembali jaya, insya Allah. Akhirnya, marilah bersama memohon kepada Allah, agar Dia menjadikan kita termasuk orang orang yang diberikan ilmu yang bermanfaat. Bermanfaat bagi diri kita, keluarga, masyarakat dan seluruh kaum muslimin.
wallahu 'alam

0 komentar : Post Yours! Read Comment Policy ▼
PLEASE NOTE:
We have Zero Tolerance to Spam. Chessy Comments and Comments with Links will be deleted immediately upon our review.

Posting Komentar

 

statistik



free counters

About Me

Foto Saya
Pasir Pengaraian, Kab. Rokan Hulu.Riau, Indonesia
Kebutuhan Manusia Akan Ilmu, Melebihi Kebutuhannya Terhadap Makan Dan Minum (Imam Ahmad)
Copyright © 2012 Assunnahrokanhulu All Right Reserved
Distributed By Free Blogger Templates | Designed by MyBloggerBlog | Modified by Hang Puriah